Curah Hujan Tinggi, Longsor di Ngaringan Makin Parah
Longsor di bantaran anak Sungai Lusi, di Dusun Krajan Barat RT 2 RW 1 Desa Tanjungharjo, Kecamatan Ngaringan. |
Dua rumah yang terkena longsor yakni milik Wartini (80) dan Susilo. Longsor sepanjang sekitar 40 meter, lebar 20 meter dan kedalaman sekitar 5 meter telah memakan tanah dan bangunan milik keduanya.
"Satu rumah kayu milik ibu dirumpuk (dikumpulkan). Sudah tidak bisa didirikan lagi. Karena tanahnya sudah habis tergerus longsor. Saat ini ibu tinggal bersama anaknya," ungkap Susilo, salah satu korban longsor, Rabu(7/12/2022).
Menurut Susilo, longsor mulai terjadi pada awal bulan November tahun ini. Tanah yang semula retak dengan cepat longsor, larut ke sungai. Parahnya terjadi tanggal 10 hingga 14 November. Saat itu hujan terjadi dengan intensitas yang tinggi.
"Semula hanya retak saja tanahnya. Terus longsor semuanya, hingga rumahnya menggantung," ujarnya.
Agar rumahnya tidak habis terkena longsoran, akhirnya rumah miliknya digeser ke lokasi yang lebih aman. Rumah kayu miliknya yang semula menghadap ke selatan, digeser menjadi menghadap ke barat.
"Bangunan kamar mandi itu ikut longsor sampai ke sungai. Ini saja longsor sudah sampai ke rumah bagian belakang. Kalau gak dikasih trucuk bambu dan karung tanah, pasti juga sudah longsor," katanya.
Agar longsor tidak semakin meluas, ia dibantu warga sekitar membuat trucuk bambu di sekitar longsoran. Namun begitu, saat curah hujan tinggi ia sekeluarga mengaku was-was jika longsor tiba-tiba menerjang rumahnya.
"Takut kalau longsor semakin lebar. Apalagi sekarang musim hujan, hampir tiap hari hujan terus," ungkapnya.
Ia berharap, dinas terkait segera berupaya agar longsor segera tertangani.
Post a Comment
Post a Comment