Evita Nursanty Dukung PT Adhi Karya dalam Pembangunan IKN
Anggota Komisi VI DPR RI Dr Evita Nursanty saat sosialisasi di Hotel Grand Master Purwodadi. |
"Keterlibatan BUMN dalam pembangunan IKN Nusantara sangat penting, apalagi salama ini BUMN hadir dalam pembangunan karya monumental di Indonesia," katanya.
Hal itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc dalam Sosialisasi BUMN: BUMN Karya Memberikan Kontribusi terhadap Pembangunan IKN yang berlangsung di Firdausia Ballroom, Grand Master Hotel, Purwodadi, Grobogan, Jumat (10/2/2023).
Sebagai contoh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sebagai BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia yang berdiri sejak 1960, dan selama ini sudah berkontribusi dalam berbagai proyek monumental di Indonesia.
Empat kontrak PT Adhi Karya dalam pembangunan infrastruktur IKN Nusantara, antara lain 22 Tower untuk hunian lekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan Pulau Balang, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan rumah tapak kedinasan di IKN Nusantara.
Pada proses pelaksanaannya, lingkup pekerjaan ADHI meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan.
"Perolehan kontrak dari pembangunan IKN diharapkan akan terus bertambah seiring proses pelelangan yang masih diikuti oleh ADHI," sambung politisi PDI Perjuangan dari dapil Jateng III.
Dengan adanya penambahan pekerjaan di pembangunan IKN, ADHI mendapatkan keuntungan tersediri, selain penambahan kontrak baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, ADHI juga dapat meningkatkan value sebagai kontraktor yang dipercaya untuk turut membangun negeri.
Selain itu, dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan tentu diharapkan perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat, salah satunya, melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen. Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah.
Masih menurut Evita, Nusantara adalah masa depan Indonesia dan bisa terwujud dengan upaya bersama, bukan hanya pemerintah yang bergerak, tapi semua pihak termasuk dunia usaha, investor, dan masyarakat luas. Investasi kini terbuka lebar kepada siapapun, sebab kenyataannya memang investasi pemerintah hanya 20 persen dari budget yang ada. Masyarakat dipersilakan untuk investasi di berbagai kawasan yang tersedia mulai dari pusat keuangan, kesehatan, permukiman hingga pariwisata dan pendidikan.
"Dengan kebersamaan dan semangat gotong royong kita, termasuk kontribusi BUMN karya, kita bisa sukses membangun IKN Nusantara. Demi kejayaan Indonesia," ucap Evita lagi.
Ditegaskan, kepindahan ibu kota negara ke Nusantara tentunya bukan sekadar memindah Istana Presiden atau Wakil Presiden, Gedung MPR/DPR atau gedung kementerian, bukan fisiknya, tetapi yang ingin kita bangun adalah budaya kerja baru, mindset baru, dan IKN sebagai basis ekonomi baru. Evita mendukung pernyataan Presiden Jokowi bahwa sebagai negara besar Indonesia harus berani melangkah dan memiliki agenda besar untuk menjadi negara maju.
Post a Comment
Post a Comment