Hidup Sebatang Kara, Seorang Kakek di Karangrayung Ditemukan Tak Bernyawa
Petugas kepolisian melakukan olah TKP. |
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Karangrayung Kompol Muslih menjelaskan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Harno, tetangga korban. Ia mendatangi rumah korban dengan membawakan makanan dikarenakan korban hidup sebatang kara. Saat sampai di depan rumah korban, ia mengetuk pintu akan tetapi pintu tidak kunjung dibuka.
"Karena tidak ada jawaban dari korban, saksi membuka pintu rumah korban yang dalam keadaan tidak terkunci. Setelah pintu dapat terbuka, ia melihat korban dalam posisi tidur di ranjang posisi miring ke kiri tak bergerak, " jelasnya.
Saat dicek, kondisi tubuh korban membiru dan sebagian sudah membusuk. Tak hanya itu, tubuh korban mengeluarkan bau busuk. Mengetahui kejadian tersebut, ia bergegas pergi untuk memberitahukan hal tersebut ke tetangga sekitar.
"Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Mapolsek Karangrayung," kata Kompol Muslih.
Mendapat laporan tersebut, Ka SPKT beserta anggota, Kanit Reskrim beserta anggota, tim Inafis Polres Grobogan dan tenaga kesehatan Puskesmas Karangrayung II mendatangi TKP guna olah TKP. Adapun dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan/ penganiayaan.
"Dari keterangan saksi, 5 hari sebelumnya datang ke rumah korban untuk memberi makan kepada korban. Saat itu korban sudah terlihat lemas dan pucat. Diduga korban meninggal dunia karena sakit," ujar kapolsek.
Keluarga korban dengan diwakili Kepala Dusun setempat telah membuat surat pernyataan yang isinya telah menerimakan secara ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi.
Post a Comment
Post a Comment