Dokter Gadungan di RS PHC Surabaya Ini Ternyata Pernah Beraksi di Grobogan
Selain pernah bertugas di Palang Merah Indonesia (PMI) Grobogan selama tiga tahun, Susanto juga pernah menjadi Direktur rumah sakit swasta di Kecamatan Gabus, dan pernah bekerja di Puskesmas Gubug sebagai dokter wiyata.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Grobogan, dr Djatmiko memastikan Susanto tidak tercatat sebagai anggota IDI Grobogan.
Merasa aksi tipuannya mulai terendus di Grobogan, Susanto mengundurkan diri dari PMI dan pindah keluar Jawa. Namun tak lama dia di Kalimantan sudah berurusan dengan hukum.
"Dia sempat mengajukan perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR) ke IDI Grobogan, namun, saat diminta untuk melengkapi berkas, dia tak bisa melengkapi," ujarnya, Rabu (13/9).
Rupanya kepergiannya di Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai Dokter Obgin di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan.
Namun, baru 5 hari bertugas, kepalsuannya terungkap setelah ketahuan grogi dan hampir salah penanganan saat operasi caesar.
Hingga ia dilaporkan oleh Direktur RS tersebut, dan diproses pidana Polsek Kota Kandangan, dan dijatuhi vonis PN Kandangan selama 20 bulan.
Kini ia kembali berulah lagi. Susanto memalsukan identitas dokter lain untuk mendaftar di RS PHC Surabaya.
Post a Comment
Post a Comment