Asrah Batin, Tradisi Mengenang 2 Sosok Pendiri Desa di Kedungjati Grobogan
Kades Karanglangu bersama ribuan warganya menyeberangi sungai Tuntang dengan perahu. |
GROBOGANTODAY, KEDUNGJATI- Ritual prosesi budaya Asrah batin, Minggu (15/9/2024) di Desa Karanglangu dan Ngombak,Kecamatan Kedungjati,Grobogan berlangsung sangat meriah. Acara dua tahunan yang syarat makna ini digelar ribuan warga desa Ngombak dan Karanglangu, Kecamatan Kedungjati.
Arak-arakan dimulai dengan warga Desa Karanglangu yang terdiri atas orang tua dan anak - anak, rela berpanas panasan melintasi kawasan hutan jati sejauh 4 kilometer. Mereka kemudian menyeberang sungai Tuntang.
“Ritual ini terkait dengan kepercayaan masyarakat terhadap Kedhana –Kedhini, yaitu Raden Bagus sutejo dan Raden Ayu Roro Mursiah yang merupakan sesepuh kami. Mereka berdua diyakini sebagai pendiri desa Karanglangu dan Desa Ngombak. Sebagai saudara tua Karanglangu sengaja menemui warga Ngombak untuk mempererat jalinan persaudaraan,” jelas Kepala Desa Ngombak, Heriyanto.
Kepala Desa Ngombak berpakaian jawa lengkap berdiri di tepi sungai Tuntang, menunggu kedatangan arak – arakan warga Desa Karanglangu yang tengah bersiap menyeberang ke barat.
Di tepi sungai, hampir serupa, Kepala Desa Karanglangu bersiap menyeberang juga mengenakan pakaian adat Jawa diikuti rombongan warga. Khusus Kepala Desa Karanglangu, disiapkan Joli ( tandu) agar tidak basah ketika menyeberang sungai.
Belasan pemuda warga desa berotot kekar mendorong rakit bertandu menuju ketepian sungai sebelah barat. Kemudian Kepala Desa Ngombak dengan didampingi camat Kecamatan Kedungjati dan ratusan warga Ngombak menyambut kedatangan joli berisi Kepala Desa Karanglangu dengan suka cita.
Dari tempat itu rombongan bergerak ke pendopo kepala Desa Ngombak yang berjarak sekitar 500 meter dari sungai. Segala hal berkenaan dengan prosesi itu, akhirnya dijelaskan secara gamblang oleh pranata adicara(pembawa acara), ketika arak – arakan singgah di pendopo/kediaman Kepala Desa Ngombak. Posesi ini tak lain untuk mengenang Kedhana – Kedhini sebagai cikal bakal desa tempat tinggal mereka.
Ramai Pengunjung
Acara yang diselenggarakan dua tahunan ini banyak menyita perhatian warga sekitar maupun warga dari Grobogan maupun luar Kabupaten Grobogan
Indah, mengaku jauh-jauh dari Semarang karena penasaran dengan ritual Asrah Batin."Acara seperti itu sangat langka, jarang sekali terjadi dimanapun. Jadi aku gak mau ketinggalan untuk melihatnya," jelasnya.
Pengakuan yang sama diungkapkan Ayu, asal Kecamatan Kradenan ini sengaja melihat Asrah Batin karena penasaran ."Kemarin lihat di medsos kalau ada acara asrah batin di Kedungjati," tuturnya.
Post a Comment
Post a Comment