Tradisi Tubo di Grobogan, Ribuan Warga Berebut Ikan di Sepanjang Sungai Tuntang
Ribuan warga berebut ikan di Sungai Tuntang, Kecamatan Kedungjati, Senin (9/9/2024). |
Tradisi Tubo merupakan tradisi turun temurun di Desa Ngombak dan Karanglangu, Kecamatan Kedungjati. Tradisi ini rutin digelar setiap dua tahun sekali sebelum acara asrah batin. Ratusan warga dari dua desa memenuhi Sungai Tuntang yang membelah dua desa tersebut untuk mencari ikan. Tak hanya warga sekitar, warga dari luar desa bahkan luar Kabupaten Grobogan ikut acara tersebut.
"Nanti ikannya dibawa pulang ke rumah masing-masing. Tujuannya agar warga senang dan menjaga kerukunanan antar warga," ungkap Hermanto, Sesepuh Desa Trah Asrah Batin.
Sebelum acara dimulai, sesepuh desa mengadakan ritual doa. Beberapa bahan disiapkan untuk acara tersebut. Yakni tanaman tuba yang digunakan untuk meracun ikan. Selanjutnya, ramuan yang telah dimasukkan ke dalam kendi disebarkan ke sungai.
Sambil menunggu ikan terapung di permukaan sungai, ribuan warga berbaris di sepanjang aliran sungai sepanjang kurang lebih 3 kilometer. Beberapa warga, mulai dari anak-anak hingga dewasa terlihat membawa jaring, keranjang, atau tangan kosong untuk menangkap ikan.
"Setiap acara ini saya selalu ikut. Ini baru dapat ikan 4 ekor," ungkap Mukminin, warga sekitar.
Tradisi Tubo sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat terhadap sosok Kedhana Kedhini, yaitu Raden Sutejo dan Roro Musiah yang dipercaya sebagai pendiri Desa Ngambak dan Desa Karanalangu. Menurut mitologi Kedhana dan Kedhini adalah saudara kandung.
Mereka berpisah saat masih kecil. Keduanya melakukan perjalanan secara terpisah melewati hutan dan sungai, sampai akhirnya Kedhana singgah dan menetap di sebuah desa bernama Karanglangu. Kedhini sendiri singgah dan menetap di sebuah desa bernama Ngombak.
Tak lama setelah Kedhana Kedhini dewasa, mereka bertemu hingga jatuh cinta dan hampir menikah. Namun rencana pernikahan tersebut gagal.
Menurut cerita, keduanya sedang memancing di Sungai Tuntang dan ikan hasil tangkapannya dibagikan kepada warga. Oleh warga, tradisi ini berlanjut hingga saat ini.
Post a Comment
Post a Comment