-->
yQRsgXYtnqhElJ0qG98ow6B0hsUDuvl7mVOesb9a
Ketakutan, Korban Dugaan Pencabulan di Kecamatan Gabus Sempat Tak Mau Sekolah

Iklan Billboard 970x250

Iklan 728x90

Ketakutan, Korban Dugaan Pencabulan di Kecamatan Gabus Sempat Tak Mau Sekolah

Ilustrasi 


GROBOGANTODAY,  GABUS - Sebelum orang tuanya tahu jika anaknya diduga telah dicabuli gurunya, ternyata korban sudah beberapa kali menolak untuk masuk sekolah. Korban mengaku takut ke sekolah. Demikian diungkapkan ibu korban, Minggu (13/10/2024).


"Minggu (6/10) malam, anak saya ngomong kalau besok gak mau sekolah," ungkapnya.


Malam itu, lanjutnya,  anak sulungnya tersebut tidak bisa tidur nyenyak. Beberapa kali menangis dan pindah posisi tidur. Namun ia belum tahu apa yang telah menimpa anaknya.


"Menangis terus. Semalaman  miring, jongkok, berdiri. Dia ngomong takut sekolah, pikiran saya dia takut temannya yang nakal," katanya. 


Keesokan harinya, Senin (7/10) korban masih berangkat sekolah, karena dipaksa oleh ibunya. Namun hari Selasa (8/10), korban kembali tidak mau berangkat ke sekolah.


"Hari Selasa saya mentolerir anak saya untuk tidak berangkat. Kemudian hari Rabu, awalnya gak mau sekolah lagi, tetapi akhirnya masuk," ujarnya.


Saat perjalanan pulang sekolah,  korban yang biasanya duduk di sepeda  motor  bagian depan, hanya berdiri saja. Hanya menyandarkan punggungnya.


"Dia gak mau duduk," katanya. 


Sampai di rumah, korban berulang kali ke kamar mandi untuk buang kecil. Hingga akhirnya ibunya mendengar korban menangis di kamar mandi.


"Bolak-balik ke kamar mandi, ngomongnya pipis gak bisa. Terakhir di kamar mandi dia menangis, mungkin perih. Saya susul ke kamar mandi, saat saya periksa kelihatan ada darah. Saya belum berpikir macam-macam," ujar ibu korban. 


Kemudian ibunya kembali bertanya kepada korban. Setelah dibujuk berkali-kali, anaknya mengaku telah dicabuli oleh gurunya. Menurut pengakuan anaknya, oknum guru tersebut melakukan aksi bejatnya di kamar mandi sekolah, saat jam istirahat.


"Saya suruh tiduran. Saya periksa sambil tiduran. Kelaminnya berdarah, bengkak, memar. Saya tanya akhirnya  mengaku diwawiki pak guru. Tangan pak guru dimasukin," katanya.


Mendengar pengakuan tersebut,  orang tua korban  langsung melapor ke Mapolsek  Gabus.


Berita sebelumnya, kasus dugaan pencabulan anak di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Gabus, membuat geger. Apalagi oknum guru dengan inisial R dikenal sebagai seorang guru pengajar di sekolah tersebut. Sedangkan murid yang menjadi korban pencabulan itu seorang siswi kelas 1 berusia 7 tahun. 

 

Baca Juga
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment

Iklan Tengah Post